Malang (24/12) - Prodi Magister Ilmu Hukum (MIH) DPPS UMM mengadakan workshop penulisan artikel ilmiah pada hari ini (24/12). Bertempat di ruang virtual Zoom, para peserta workshop merupakan mahasiswa MIH DPPS UMM dari berbagai angkatan. Hadir sebagai narasumber, Sholahuddin Al-Fatih, SH., MH., & Nur Putri Hidayah, A.Md., Sh., MH.,. Agenda workshop yang di moderatori oleh Isdian Anggraeny, SH., M.Kn tersebut berlangsung selepas sholat Jum'at hingga ba'da ashar. Dalam sambutannya, Dr. Herwastoeti, SH., M.Si., yang merupakan Kaprodi MIH DPPS UMM, menyampaikan pentingnya menyiapkan artikel ilmiah, baik itu berasal dari tugas mata kuliah maupun tugas akhir atau tesis.
"Saya bangga dan mengucapkan syukur Alhamdulillah, beberapa tugas mahasiswa sudah bisa masuk di rubrik opini surat kabar. Namun, perlu kiranya capaian tersebut juga harus ditingkatkan, dengan target yang lebih tinggi, seperti menjadikannya sebagai artikel ilmiah, untuk di submit ke jurnal." Ungkap. Dr. Herwastoeti
Lebih lanjut, beliau menghimbau agar melalui workshop tersebut, para mahasiswa semakin terpacu untuk gemar menulis serta memahami tips trik menulis artikel ilmiah di jurnal.
"Terutama bagi mahasiswa yang berasal dari Singapura, sebab jika kesulitan mencari topik tentang isu hukum di Indonesia, saudara bisa mengambil topik di sekitar, di Singapura kan juga banyak terdapat peristiwa hukum yang bisa ditulis menjadi artikel ilmiah." Pungkasnya
Untuk merespon harapan dari Kaprodi tersebut, beberapa tips dan trik disampaikan oleh narasumber, seperti: pemilihan topik didasarkan pada passion dan bidang keilmuan dengan melihat pada dinamika berhukum di sekitarnya, menjadikan satu rumusan masalah sebagai modal untuk menulis satu artikel ilmiah, memilih jurnal yang memiliki kontinuitas terbit yang baik, menyesuaikan template jurnal yang dituju, menggunakan reference manager, menyesuaikan jumlah kata sesuai dengan kebutuhan jurnal yang dituju hingga melakukan kolaborasi antara dosen dengan mahasiswa sebagai penulisnya.
"Penting sekali kolaborasi ini. Pertama, melalui kolaborsi, mahasiswa bisa membantu dosen untuk menambah jumlah publikasinya, yang siapa tau kalo itu terbit di jurnal internasional bereputasi, kan bisa nambah KUM buat syarat Guru Besar. Kedua, melalui kolaborasi, Editorial Board jurnal bisa tambah yakin untuk menerima naskah kita, karena ada nama yang famous, kan para dosen ini sering nulis, pasti namanya sudah dikenal dalam percaturan jurnal nasional dan internasional." Ujar Sholahuddin Al-Fatih. (saf)