Kuala Lumpur (16/12) – Leadership merupakan elemen penting dalam siklus polybios. Negara yang berhasil melakukan transisi kepemimpinan dengan baik, cenderung berada pada siklus yang stabil, terutama bagi negara yang berada pada fase demokrasi.
Setali tiga uang, leadership dan demokrasi merupakan dua faktor penting yang dipelajari dalam kurikulum ilmu hukum, khususnya dalam mata kuliah ilmu negara, hukum tata negara maupun hukum administrasi negara.
Melihat urgensi tersebut, dosen muda FH UMM, Sholahuddin Al-Fatih, SH., MH., terpilih untuk mewakili Beasiswa Aktifis Nusantara (Bakti Nusa) regional Malang dalam agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Malaysia. Bertempat di Hotel AnCasa Kuala Lumpur, agenda yang berlangsung selama 3 hari (12-14 Desember 2019) tersebut membahas hal-hal urgen terkait kepemimpinan dan demokrasi.
“Ada banyak materi penting yang saya catat selama disini. Misalnya terkait sedekah yang paling baik bagi seorang pemimpin adalah sedekah kebijakan. Konsep ini relevan dengan apa yang diajarkan di kelas, yakni teori diskresi dalam hukum administrasi negara.” Ungkap Sholahuddin Al-Fatih, SH., MH.
Selain menimba ilmu melalui Rakernas, peserta juga diajak berkunjung ke IDEAS (Institute for Democracy and Economy Affairs), jalan-jalan disekitar China Town untuk memahami akulturasi budaya dan berkunjung ke Batu Caves. (saf/hum)