Jakarta (7/12)– Tri Dharma Perguruan Tinggi mengharuskan dosen memiliki kecakapan majemuk. Tak hanya mengajar, tapi dosen juga harus pandai melakukan penelitian ilmiah dan mengabdi kepada masyarakat. Hasil dari Tri Dharma PT tersebut biasanya diuangkan dalam bentuk tulisan.
Tulisan dosen, bisa dimuat dalam bentuk Jurnal, Buku Ajar, Book Chapter dan sebagainya. Untuk meningkatkan kompetensi tersebut, biasanya para dosen mengikuti workshop dan pelatihan. Termasuk yang diikuti oleh Tinuk Dwi Cahyani, SH., S.HI., M.Hum., beberapa waktu yang lalu (3-4/12) di Komisi Yudisial.
Bermodal kegemaran menulis dan melakukan penelitian hukum, abstrak yang beliau kirimkan berhasil lolos dan menyisihkan beberapa calon peserta workshop yang lain.
“Hanya ada 24 peserta yang lolos, dan saya salah satunya. Alhamdulillah bisa menimba ilmu langsung disini (KY).” Ungkap Tinuk
Sebagaimana diketahui, KY sejak tahun 2017 lalu telah mengadakan workshop kepenulisan jurnal yudisial. Tahun 2018 ini adalah angkatan kedua. Pada tahun 2017, FH UMM juga meloloskan satu orang peserta, yaitu Sholahuddin Al-Fatih, SH., MH., salah satu dosen muda FH UMM yang malang melintang di dunia penulisan.(saf/hum)