Malang (15/3) - Pandemi Covid-19 telah merubah banyak lini kehidupan manusia, termasuk pendidikan. Pendidikan yang awalnya tatap muka langsung atau luring, kemudian berganti menjadi tatap muka virtual atau daring. Untuk mengantisipasi kejenuhan dan meningkatkan daya adaptif mahasiswa baru, UMM menghadirkan Dr. Ary Ginanjar, founder ESQ 165, dalam agenda pembukaan Student Day tahun ajaran 2020/2021, kemarin (14/3).
"Anak saya kuliah di Monash kurang lebih sudah 2 tahun. Tapi anak saya sampai detik ini tidak pernah ke Australia, semua kuliah ia jalani secara virtual. Stress, jenuh dan bosan menjadi hal yang biasa dialami oleh mahasiswa dalam situasi belajar seperti sekarang ini." Ungkap Dr. Ary Ginanjar
Ary Ginanjar melanjutkan, salah satu hal yang sangat penting ditanamkan dalam setiap pribadi mahasiswa adalah nilai-nilai kepribadian tangguh. Ary menyebutnya dengan Super Agility UMM, yang terdiri dari change agility, mental agility, people agility, learning agility dan result agility.
Daya adaptif dalam Super Agility UMM tersebut, bisa menumbuhkan kepribadian tangguh, terutama bagi mahasiswa Fakultas Hukum yang biasanya melakukan praktik persidangan luring, kini berubah menjadi daring. Tak hanya praktik persidangan, beberapa aktifitas seperti debat hukum, juga dilakukan secara daring.
"Rasanya memang beda, yang biasanya praktik persidangan itu ketemu langsung, debat itu tatapan muka langsung dengan lawan bicara, ini sekarang daring, tapi tetap seru dan tidak menyurutkan semangat kami untuk belajar." Ujar M. Bayu Yusya, mahasiswa FH UMM.
Melalui pembukaan Student Day dan sharing session bersama founder ESQ tersebut, diharapkan mahasiswa baru UMM, terutama mahasiswa baru dari Fakultas Hukum, bisa menyiapkan diri untuk menjadi pribadi tangguh, memiliki daya adaptasi yang tinggi dan tetap konsisten dalam melahirkan prestasi. (saf/hum)